Rabu, 21 Agustus 2013

A’isyah binti Abu Bakar "menjadi istri di dunia dan akhirat"



Ketika wahyu datang kepada Rasulullah shallahu'alaihi wa salam,  Jibril membawa kabar bahwa A’isyah adalah istrinya di dunia dan akhirat, sebagaimana diterangkan dalam hadist dari A’isyah,"Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi shallahu'alaihi wa salam, lalu berkata, 'ini adalah istrimu di dunia dan di akhirat'" ( HR.Tirmidzi).
A’isyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi shallahu'alaihi wa salam diutus menjadi Rasul. Semasa kecil Ia bermain dengan lincah dan ketika dinikahi oleh Rasulullah shallahu'alaihi wa salam, belum genap sepuluh tahun.
Dengan izin Allah Subhanallahu wa Ta’ala menikahlah Rasululah shallahu'alaihi wa salam dan A’isyah binti Abu Bakar dengan maskawin 500 dirham. A’isyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan Masjid Nabawi. Dikamar itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu. Di hati Rasulullah shallahu'alaihi wa salam, kedudukan A’isyah sangat istimewa, dan tidak dialami oleh istri-istri beliau yang lain. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dikatakan,”cinta pertama yang terjadi di dalam Islam adalah cintanya Rasulullah shallahu'alaihi wa salam kepada A’isyah radhiyallahu ‘anha.
Diantara istri-istri Rasulullah shallahu'alaihi wa salam, Saudah binti Zam’ah sangat memahami keutamaan-keutamaan A’isyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya untuk A’isyah. A’isyah menjaga agar jangan sampai Rasulullah shallahu'alaihi wa salam menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah satunya dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk Rasulullah shallahu'alaihi wa salam.
Menjelang wafat, Rasulullah shallahu'alaihi wa salam meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah A’isyah selama sakitnya hingga wafat. Bagi A’isyah, menetapnya Rasulullah shallahu'alaihi wa salam selama sakit dikamarnya merupaka kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayat. Rasulullah shallahu'alaihi wa salam dikuburkan dikamarnya A’isyah, tepat ditempat dia meninggal.
Dalam tidurnya, A’isyah pernah bermimpi melihat tiga buah bulan jatuh ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata,”jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia di muka bumi”. Dan ketika Rasulullah shallahu'alaihi wa salam wafat, Abu Bakar,”Beliau adalah orang yang paling mulia di antara ketiga bulanmu.” Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah A’isyah. Rumah A’isyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah ke makam Nabi shallahu'alaihi wa salam.
A’isyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al-Qur’an dan Sunnah. A’isyah adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah shallahu'alaihi wa salam sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. A’isyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung keapda Rasulullah shallahu'alaihi wa salam jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah shallahu'alaihi wa salam. A’isyah termasuk wanita yang banyak menghafalkan hadist-hadist Nabi shallahu'alaihi wa salam,  sehingga para ahli hadist menempatkan dia pada urutan kelima dari para pengahafal hadist setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas in Malik, dan Ibnu Abbas.
Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah A’isyah wafat pada usia 66 tahun, bertepatan dengan bulan Ramadhan tahun ke-58 H dan dikuburkan di baqi’. Kehidupan A’isyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya kepada Rasulullah shallahu'alaihi wa salam, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat malam. Selain itu, A’isyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga di dalam rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Rasulullah shallahu'alaihi wa salam pernah bersabda,”berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma” (HR.Ahmad).
more »

Minggu, 06 Januari 2013



 Dimana Mahitam ? oleh eka rahma

Sejak semalam hujan tak juga jera berkelana di bumi,  jam dinding di dapur telah menunjukkan pukul empat pagi.Aku menatap cemas ke luar jendela, “Hujannya tak juga reda, hmm.., bagaimana ini?” tanyaku dalam hati .
 Hari ini tanggal 23 desember 2012, yang membuatku risau dengan sang hujan adalah rencana aku dan kawan-kawan untuk rihlah di pantai Mahitam.Kalau hujan bagaimana acaranya?tak bisa kubayangkan wajah-wajah kecewa dari panitia dan kawan-kawan.Tapi aku percaya Allah akan memudahkan urusan kami.
”Ya Allah semoga hujannya segera reda dan rido’ilah acara kami hari ini”.

Alhamdulillah , pukul tujuh pagi hujan berhenti, meski langit masih dilanda duka, tapi ia sudah tidak menangis lagi, akupun telah bersiap untuk pergi menuju Studio Aradio Fm.Menunggu sekitar tiga puluh menit di pinggir jalan sukarno hatta yang becek dan  penuh genangan air.
Sampai di radio, ternyata peserta belum ada yang datang, hufff...., aku menghela nafas panjang.Terlihat mba Afri, Mba Qori dan Riza sedang sibuk mengupas buah untuk petisan.Tak lama kemudian satu persatu peserta yang akan ikut rihlah datang, alhamdulillah, semangatku muncul lagi ke permukaan.Senyum...^^
Senang sekali, bisa melihat wajah-wajah riang para pendengar.Mereka semangat sekali loh, apalagi keluarga Abi Joko dari kampung Cina, Natar, mereka  datang paling awal sekali,subhanallah....
Pukul sembilan kurang lima menit.Mobil Angkutan kota warna biru yang akan mengantarkan kami berpetualang hari ini telah menunggu di depan.Dan...,Bismillah hirohmannirrohim..yukk berangkat!^.
            Angkutan yang kami sewa hanya dua, sedangkan jumlah akhwat lebih banyak dari ikhwan, hmm... , terpaksa deh, yang tersisa :aku, mba Afri,Mba Qori, Riza,dedek indah beserta umi dan abinya, Angga, Imbas , Isom, Pena Biru, dan satu lagi ikhwan berbaju kuning, aku lupa namanya, duduk di satu mobil, bagian depan diisi oleh Umi dan kedua anaknya.Selama perjalanan kami asik menikmati jajanan yang dibawa Abi Joko.Dari keripik pisang, kelanting sampai bolu biskuat coklat, “Ya ampun Abi kenapa tidak sekalian warungnya dibawa” ,ujarku disela-sela canda-tawa kami.Asik bercengkrama,ternyata rute kami mengalami kendala, kami bertemu dua jalan yang untuk sementara ditutup karena sedang ada walimahan.Aduh.., ini bahagia diatas penderitaan orang nih,hmm..besok-besok usul, walimahannya di gedung aja atau dimana aja deh, cari tempat yang luas yang tidak memakai fasilitas umum sepert ini.

            Sambil menikmati perjalanan kami yang cukup lama, Mba Qori dengan baik hati memutarkan suara rekaman kak Fikri sedang siaran Morning.What??..,aduh-aduh...,dedek indah yang lagi lesu di belakang supir jadi sumringah gitu, eghh malah diledekin kalau kakak tercintanya itu mau melincah ke Malaysia, haha..awas loh nangis.
Bosen dengerin suaranya kak Fikri, hahaha.., becanda.Mba Qori memutar satu persatu lagu-lagu yang ada di ponselnya, hayoo..riquest, mau lagu apa?...,abisnya bete banget, dari pada bete, terus basi, mendingan dengerin musik terus nyanyi.., hahai...,si Pena Biru mulai mules dengerin suara kami yang gak jelas itu.
Akhirnya setelah melewati tujuh turunan, delapan tanjakan dan sembilan tikungan  selama satu abad.Kami sampai juga di, ups.., kenapa mobilnya berhenti di depan post polisi ketapang?astaga, tolong kami tersesat!!, egh di sebelah kanan jalan ada kak Habib lagi menambal ban sepedah motornya yang pecah, wahh.. sesuatu banget ya hari ini, perjuangannya.
            Setelah bertanya-tanya dengan penduduk sekitar, kami melanjutkan perjalanan, dari post polisi belok ke kiri, dan subhanalloh banget ya jalannya, kecil dan becek, tapi kalau kita lihat ke sebelah kanan , nampak lautan biru terbentang luas, sepi dan masih asri banget.Masyaallah.., indah nian ciptaanmu ya rabb.

            Masuk beberapa meter, sedikit kecewa, ternyata tiada tempat untuk kami berteduh.Beberapa kawanku meneruskan perjalanan lebih kedalam lagi, alhamdulillah mereka menemukan tempat yang lumayan luas, dan pantainya juga bagus.Masih asri banget, bersih dan hanya segelintir orang yang berkunjung. Dan aku baru tahu, ternyata ini bukan pantai Mahitam!!, kalau ingin kesana kita harus naik kapal, hmm.., tapi berhubung kita udah capek kesasar, waktu juga semakin terbatas, kami memutuskan untuk tetap disini, di pantai Ketapang.
Acara dimulai dengan perkenalan dan acara bebas sambil menunggu kak Hadin datang.
Setelah sholat Zuhur berjamaah di pinggir pantai, kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu, kak Hadin juga telah datang bersama istri tercinta, kedua anak dan keponakannya.Acara inti dimulai, semua berkumpul, sayang aku gak ada disana, aku, Mba Afri,Riza dan Ira sibuk mempersiapka petisan.
Acara selanjutnya, Games!!.., asik-asik.Mba Qori membuka permainan dengan coret-coret wajah dengan bedak, buaseet...., mau diapain nih..,awalnya aku membantu Mba Qori memandu game, berhubung  pesertanya kurang satu di akhwat, yahh...kena juga deh aku, jiahhh..dengan tanpa berdosa Mba Qori membuat wajahku seperti badut.Awasss ya...hmmm.
Permainan berlangsung, dan kelompokku menang!, ye...,,sayang gak ada doorpricenya.hee...Husstt..,panitia lupa beli..,wkwk.Selesai game, kami yang akhwat sering-sering di bawah pohon kelapa sedangkan yang ikhwan asik bermain di laut.Banyak yang riquest sam mba Qori , pada pengen di hipnotis.Tapi..malah aku yang jadi kelinci percobaan, aku di hipnotis, aiiishhh..., “Lihat tangan kanannya, genggam yang erat, semakin erat dan ...” aku hilang kesadaran!, tapi aku masih bisa mendengar .Aku dihipnotis untuk jadi syahrini, weewww....,aduh bukan aku banget.Di bawah alam sadarku, aku konsentrasi banget untuk jadi Syahrini, tapi si Anida, riweh banget dan sukses buat aku ketawa, buyar sudah konsentrasiku dan gatot deh hipnotisnya mba Qori.hahaha...., ketawa guling-guling.
Tanpa terasa hari semakin sore, itu berarti kita harus pulang, sedih.., belum puas banget, belum sempat juga mencicipi air asinnya laut.hmm..,padahal udah bawa baju ganti.

Di perjalanan pulang mobil yang aku tumpangi masih sama personilnya, dan selama perjalanan pulang ,wajah letih itupun semakin terlihat.Abi Joko mengeluarkan makanannya lagi, alhasil langsung diserbu deh.Mas Pena Biru, Isom ,Imbas dan Angga heboh sendiri, haha..,entah yang penting mereka seneng .Sejurus kemudian diatara mereka ada yang gak kuat menahan kantuk, Angga tidur. Lucunya dia tidur sambil megang bungkus keripik singkong dan gak jatuh lagi, hahaha...ada yang diam-diam mengabadikan fosenya itu loh,xixi...
Hmm...pokoknya hari ini seru banget, sayang Cuma sebentar.., senang bisa bersama kalian, lain kali semoga bisa ke pantai Mahitam yang sebenarnya.Trimakasih buat panitia yang sudah mempersiapkan segalanya, juga buat sahabat setia aradio Fm, semoga tali ukhuwah kita semakin erat ya..^^, yang gak ikut..dijamin nyesel...-_^.
"Kamu sangat berarti, istimewa dihati, senangnya rasa hati, jika tua nanti kita kan hidup masing2, ingatlah hari ini"
Aradio.., satukan langkah eratkan ukhuwah, sukses selalu!!.........
more »

Senin, 30 Juli 2012

Menjadi pemenang itu mudah


Sebuah prestasi akan membuat orang menjadi bangga akan apa yang ia capai. Karena dengan prestasi itu, ia jadi tahu dimana bakat yang ia kuasai dan dapat pula mengevaluasi apa yang kurang dari bakatnya itu. Dengan prestasi juga membuat kita menjadi terukur, sampai dimana kemampuan yang telah kita miliki dibandingkan dengan orang lain.

Dalam Islam pun telah jelas bahwa seorang muslim dianjurkan untuk berprestasi. Sebagaimana dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Nah, inilah yang menjadi dasar bahwa setiap manusia haruslah unggul dibanding yang lain. Tak perlu di banyak hal, namun di satu hal saja cukup. Karena kita telah dianugrahi akal dan badan yang telah sempurna. Jadi tak ada alasan untuk tidak berprestasi.

Cukupkah sampai disini? Tentu tidak. Lihatlah potret pemuda Islam maupun umat Islam hari ini. Minim prestasi, minim penghargaan. Berbeda dengan yahudi. Mereka gencar untuk selalu unggul di berbagai hal. Bahkan mereka mendominasi dalam meraih nobel penghargaan dalam berbagai bidang. Jika melihat jumlah pengikut, maka yahudi kalah jauh dengan umat Islam. Namun untuk jumlah prestasi yang diraih maka umat Islam kalah jauh dengan yahudi. Maka, perlulah kita untuk berkaca.

Konsumsi hiburan yang serba mudah membuat orang menjadi lalai. Mungkin inilah yang membuat prestasi umat Islam menjadi merosot. Budaya konsumtif dan instan diantara unsur yang membuat umat ini tak lagi memikirkan prestasi. Dengan berpikir dangkal dan hanya mementingkan kenyamanan diri sendiri, membuatnya tidak peduli lingkungan apalagi umat.

Hal yang berbeda justru terjadi ketika umat Islam berada pada beberapa dekade awal disebarkan. Seorang muhammad memberikan suatu teladan yang unggul kepada umatnya. Bukan hanya satu bidang, melainkan di banyak bidang.

Contohnya saja ketika melakukan perang, begitu banyak perang yang dimenangkan di bawah kepemimpinan muhammad. Prestasi besar diawali oleh kedisiplinan. Dan prestasi besar pun tak luput dari prestasi kecil. Jika hanya contoh kecil, banyak sekali yang ditauladankan oleh seorang Muhammad SAW. Yaitu ketika orang sekitar ka’bah sedang kebingungan untuk meletakkan batu hajar aswat, seorang muhammad adalah orang pertama yang datang mengunjungi ka’bah dan beribadah didekatnya. Seketika itu, masyarakat sekitar ka’bah sepakat dan mempercayakan peletakan batu hajar aswat oleh Muhammad.

Itulah prestasi. Dan sesungguhnya dalam memperoleh pretasi tidaklah sulit. Hanya butuh konsistensi. Dan inilah istiqomah tepatnya. Namun yang perlu jadi catatan adalah tidak banyak orang yang mencanangkan dirinya untuk berprestasi. Seorang pemenang olimpiade olah raga tingkat dunia, ia hanya memenangkan beberapa pertandingan dan belum pernah menang melawan seluruh orang di dunia, belum pernah mengalahkan anda. Jadi, memang untuk menjadi pemenang sebenarnya adalah mudah.

Jadi, tunggu apalagi. Sudah saatnya Islam bangkit dari redupnya prestasi ini. Dan tak perlu lagi sembunyi-sembunyi. Karena Islam sudah merindukan akan datangnya generasi muslim yang unggul. Sebagaimana telah dijanjikan Allah, bahwa kita adalah umat terbaik yang ada di bumi. Untuk itu, mari mulai hari ini, kita tingkatkan prestasi dan berbenah diri untuk menjadi pribadi berprestasi.

Hendro utomo, bandar lampung 30 juli 2012.
more »

Rabu, 18 Juli 2012

zikrullah


Ibnu Abbas RA meriwayatkan, zikir kepada Allah merupakan ibadah terbesar dibandingkan ibadah lainnya. Bahkan Allah SWT memberikan jaminan langsung kepada hamba-hambaNya yang senantiasa berzikir kepada-Nya. "Ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu." (QS al Baqarah : 152)

zikir adalah satu amal ibadah yang sangat strategis bagi umat Islam untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Dengan berzikir, Allah pun langsung mengingat kita. Karena itu, semakin banyak kita mngingat Allah, semakin kuat pula Allah mengingat kita. Dalam Alquran, Allah memerintahkan umat Islam untuk senantiasa memberbanyak zikir kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." ( QS al Ahzab : 41)

Zikir harus dilakukan setiap saat, kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan bagaimana pun. Karena, Allah akan memberikan beragam keutamaan kepada orang yang banyak mengingatNya. Bahkan, Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik kepada ahli zikir.

Dalam hadis qudsi, Allah SWT berfirman, "Siapa yang menyibukkan diri dengan mengingat-Ku, daripada memingta kepada Ku, maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang lebih baik dari yang diberikan kepada orang yang meminta." (HR Bukhari).

Karena itu, pantaslah jika seorang sahabat Nabi, Muadz bin Jabal, berkata, "Penghuni surga tidak menyesali apa pun selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berzikir kepada Allah." Subhanallah, sedemikian agungnya faedah zikrullah. Masihkah kita enggan untuk melakukannya?

Rasanya, tak seorang muslim pun yang tidak mengerti tentang zikir. Tetapi dalam praktiknya, mayoritas umat Islam masih enggan. Hal ini bisa kita saksikandari semakin banyaknyahuru-hara, tawuran antar warga, pencurian, perjudian, penipuan dan korupsi.

Banyak umat Islam yang interaksinya dengan Alquran dan masjid kurang. Padahal, Muslim mampu berzikir dengan benar dan konsisten manakala berinteraksi dengan Alquran dan masjid.

Hanya dengan Alquran, Muslim akan memperoleh kebahagiaan. Dan, hanya melalui Masjid seorang Muslim dapat dikatakan benar-benar beriman. itulah mengapa bangunan yang pertama dibangun oleh Rasulullah SAW adalah masjid. "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Maka, merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan perunjuk," (QS at Taubah : 18)

Menyongsong bulan suci Ramadhan kali ini, akan sangat baik jika seluruh umat Islam berbondong-bondong menyambut bulan penuh berkah ini dengan banyak berzikir kepada Allah dengan senantiasa mentadaburi Alquran dan memakmurkan rumah Allah(masjid).

republika edisi 18 juli 2012
more »

Sabtu, 14 Juli 2012

Pintu Ikhlas


Sering kali kita mengklaim diri sebagai orang yang ikhlas. Tidak jarang kita menuduh orang lain tidak ikhlas. Padahal, ikhlas itu persoalan hati. Tidak tampak di mata, tidak terdengar di telinga dan tidak tercium oleh hidung.

Sejak awal, Allah telah memperingatkan  kita untuk beribadah secara ikhlas. "Dan mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan hati yang ikhlas kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus." (Q.S. Al Bayyinah [98]: 5)

Imam Ar Rozi dalam tafsir Mafatihu Al-Ghaib, mengatakan mukhlisin dalam ayat tersebut adalah orang yang melakukan kebaikan karena kebaikannya. Melaksanakan kewajiban karena kewajiban itu sendiri, bukan karena orang lain. Karena kata ikhlas secara bahasa berarti melakukan sesuatu dengan hati yang tulus dan murni tanpa ada campuran apa pun.

Al-Ghazali dalam kitab ihya ulum ad-Din, menggambarkan, ikhlas dengan memurnikan setiap amal perbuatan dari campuran apa pun, sedikit ataupun banyak, yang tertinggal hanyalah mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah). Tidak ada motivasi lain. Ikhlas semacam ini bisa terwujud jika dibangun dari rasa cinta dan tergila-gila (zauq) kepada-Nya. Ia sengaja menenggelamkan diri pada kepentingan akhirat dan tak ada sedikit pun kecintaan kepada dunia.

Ada perbedaan yang tipis antara ikhlas, syirik dan riya. Perbuatan yang dilakukan untuk dan karena orang lain disebut syirik. Tidak melakukan sesuatu gara-gara manusia dinamakan riya (pamer). Sedangkan ikhlas berada di antara keduanya, yakni mengerjakan dan meninggalkan sesuatu, bukan untuk manusia, tapi untuk Allah swt.

Tanda-tanda ikhlas menurut Dunnun al-Misri adalah pertama, pujian dan cacian yang diterima dianggap sama. Tidak ada bedanya (biasa-biasa saja). Kedua, perbuatan yang telah dilakukan tidak dipedulikan lagi. Ketika, tidak mengharap imbalan pahala di akhirat. Yang ada dibekanya, perbuatan itu diserahkan hanya kepada Allah. Terserah Allah, apa yang akan diberikan pada dirinya. (Al Adzkar an-Nawawi; 5, Risalah Al-Qusyairiyah; 208).

Dari gambaran di atas, ikhlas terbagi menjadi dua macam. Pertama, ikhlas dalam amal, yakni perbuatan yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT, mengagungkan perintah dan memenuhi panggilan-Nya. Bukan untuk memperoleh pujian dan simpati dari orang lain.

Ikhals dalam amal ini, ada tiga tahapan. tahapan pertama, melakukan sesuatu hanya untuk melaksanakan perintah dan menegakkan hak kehambaannya kepada Allah semata. Tahapan kedua, mengerjakan ibadah untuk memperoleh pahala di akhirat. Tahapan ketiga (tingkat terendah), melakukan sesuatu untuk memperoleh kemuliaan di dunia dan selamat dari penyakit dan godaan dunia.

Kedua, ikhlas karena Allah dalam mencari pahala. Tujuannya untuk memperoleh pahala sebagai imbalan dari perbuatan baik yang dilakukannya. (Siraj at-Thalibin II, 359-362). Wallau'alam.

republika edisi sabtu, 14 juli 2012
more »

Selasa, 10 Juli 2012

Muslim broadcasting Training

Ikutilah Muslim broadcasting Training ( MBT 3 ) aradio

Ingin tahu seluk beluk dunia broadcasting, ingin terjun langsung sebagai penyiar !!!

Ikuti acara pelatihan kepenyiaran
Tanggal : 14-15 Juli 2012
waktu : 07.00- selesai
Tempat : Aula Gedung MUI Islamic center Bandar Lampung

Dengan menghadirkan pemateri yang pakar dibidangnya

Materi yang bisa sahabat dapatkan diantaranya :

1. Public speaking
2.Teknik menulis naskah
3.Teknik olah vokal dan menjadi penyiar radio
4.Bisnis media dan marketing public relation
5.workshop

Pastikan sahabat ikut dalam acara bergengsi ini hanya dengan investasi Rp.100.000 sahabat dapatkan pengalaman yang luar biasa dan sangat bermanfaat !

Fasilitas :

1. Sertifikat
2. makan siang
3. Snack
4. Draf materi
5.dan kesempatan menjadi penyiar aradio


Cp 085789766617
085768301303




more »

Jumat, 29 Juni 2012

Stop Kondomisasi !!!!!


Baru-baru ini, menteri kesehatan sedang gencar mengkampanyekan pencegahan AIDS melalui pembagian kondom secara gratis. Menteri kesehatan berdalih bahwa cara inilah yang paling efektif dalam menurunkan penderita HIV/AIDS.

Tapi sebenarnya, ini bukanlah solusi yang konkret jika hanya akan mengurangi penderita HIV/AIDS. Kalau kondom yang digunakan masih memiliki potensi kerusakan, maka penderita HIV/AIDS pun tetap akan bermunculan, selama mereka masih melakukan seks bebas.

Dalam sebuah media cetak nasional, disebutkan bahwa pada tahun 1992, di Amerika Serikat ternyata kondom yang beredar mengalami kebocoran 30 persen. Jadi, meski telah menggunakan pengaman, kalau si pelaku tetap melakukan aktivitas zinanya, ya tetap akan terinfeksi.

Untuk mencegah suatu kemaksiatan, haruslah memangkas kemaksiatan itu sampai ke akarnya. Jika kita ingin mencegah peredaran minuman keras hanya dengan menyita pengecer mirasnya, maka hanya miras yang di pengecer saja yang akan hilang. Tapi, pabriknya akan terus memproduksi dengan merekrut pengecer-pengecer yang baru.

Maka, kementrian kesehatan akan lebih efektif jika kampanyenya adalah dengan melarang "seks bebas". Karena akar dari HIV/AIDS adalah seks bebas. Selain itu, upaya yang dilakukan juga dengan membatasi media yang sifatnya pornografi, baik berupa media cetak maupun media elektronik. Untuk itu, dalam menghentikan perilaku "seks bebas" bukan semata tugas kementrian kesehatan. Melainkan semua pihak, baik dari media maupun lainnya.

Lantas, apakah yang mendorong kampanye kondomisasi ini begitu gencarnya, jika tidak dapat memecahkan permasalahan HIV/AIDS? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena campur tangan pihak asing serta pabrik kondom itu sendiri. Karena tidak disangkal lagi, pihak asing sangat menginginkan kemaksiatan tetap merajalela dengan apapun bungkusnya. Kalaupun tidak dilegalkan seks bebasnya, yang penting ada muatan yang ke arah sana.

"Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek" (Q. S. Al Isra : 32) Inilah solusi yang ditawarkan Islam. Solusi untuk menghentikan HIV/AIDS adalah melarang zina. Bukan justru memfasilitasi para penzina. Kalaupun ingin melampiaskan nafsu, alangkah baiknya dengan ikatan yang sesuai halal dan sah.


more »